Skema Investasi

Skema Investasi
Skema Investasi

Ekonomi Cycle

Ekonomi Cycle
Source : http://www.fxwords.com/f/fundamental-analysis.html

Indonesia InterBank Rate

Indonesia Total Car Sales

Indonesian 10Yr Bond Yield

Jakarta Stock Exchange

Fx Info Box

Fx Weekly Range

Fx Monthly Pip Banked

Minggu, 17 Agustus 2008

Laporan Keuangan 3 (Ratio INvestasi)

Salah satu cara yg di gunakan investor untuk mendapatkan keuntungan adalah dengan membeli saham di harga yg murah lalu menjual diharga yg tinggi.untuk mengetahui apakah saham tersebut murah atau mahal maka kita bisa menggunakan rasio investasi.
1.PER = Harga Saham / Earning Per Share
2.EPS (Earning Per Share) = Laba Bersih / Jumlah saham
Semakin Rendah hasil PER sebuah saham maka semakin baik atau murah harganya untuk diinvestasikan.rata-rata para analis dan investor mengasumsikan jika nilai PER diatas 10 itu dikatakan tinggi (tidak wajar) , dibawah 10 itu dikatakan murah (wajar) .
EPS = Laba perusahaan disetiap lembar saham.
Dari nilai PER ini kita jg bisa mengetahui seberapa tinggi minat pasar di dalam menghargai keuntungan yg di peroleh oleh perusahaan tersebut, jika nilainya tinggi berarti investor berminat terhadap saham tersebut.
Namun perlu kita ketahui juga bahwa PER menjadi rendah nilainya bisa karena harga saham yg cenderung semakin turun atau karena meningkatnya laba bersih perusahaan.
Tahun 2001                  Quartal 1   Quartal 2   Quartal 3   Quartal 4
Laba bersih (juta)         20.000      25.000       20.000       25.000
Harga saham/lembar   10.000      10.000         7.000          5.000
Jml saham(juta)                  100           100             100              100
EPS                                       200           250             200              250
PER                                         50            40                35                  20
Untuk tahun 2001 Q1, PER = 50. Q2 karena adanya kenaikan laba bersih sebesar 5 Milyar sementara harga saham tetap maka PER turun menjadi 40.Sebaliknya di Q3 laba bersih kembali stabil seperti Q1,namun harga saham di pasar turun menjadi Rp 7.000 dibandingkan Q1 yg Rp 10.000. PER - nya pun turun menjadi 35. Q4 PER = 20 karna terjadi penurunan saham sekaligus kenaikan laba bersih. Jadi semakin kecil nilai PER semakin murah indikasi sebuah saham sehingga semakin layak untuk dibeli.
Ratio Lainnya
Sebenarnya masih banyak jenis2 rasio yg lainnya tp itu semua tergantung pada kebutuhan dan keinginan.
contohnya :
Asset Turn Over Ratio (ATR)
ATR = Total penjualan / Total asset
Fungsinya untuk mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan menggunakan assetnya secara optimal dalam mencetak laba.
Book Value (BV)
BV = Total Equity / Jumlah saham
BV ini bisa disebut jg sebagai modal perusahaan di setiap lembar saham, sehingga kita jg bisa menggunakan BV untuk menilai murah atau tidaknya sebuah saham dengan saham lainnya. jika angkanya kecil berarti saham tersebut lebih murah.
PBV (Price to Book Value)
PBV = Harga saham / BV
Tujuannya untuk menilai seberapa tinggi minat pasar menghargai perusahaan tsb. asumsinya jika book value perusahaan Rp 1.000 namun harga di pasar Rp 2.000 ini menandakan bakal ada keuntungan yg didapatkan dari Book Value saham tsb.
Operating Profit per Share (OPS)
Rasio ini menilai saham dari kemampuan perusahaan tersebut mendatangkan laba dari kegiatan usahanya. Laba yg paling Baik adalah Laba dari Operasi perusahaan.
OPS = Laba usaha / Jumlah saham
Debt to Operating Profit Ratio (DOP)
DOP = Total utang / Laba usaha
fungsinya untuk mengukur sebrapa cepat sebuah perusahaan melunasi hutangnya dari laba usaha yg dihasilkan.Jika semakin kecil hasil DOP maka semakin cepat perusahaan melunasi hutangnya, misalnya nilai DOP = 0.93 berarti tidak sampai 1 th hutang telah mampu dilunasi dari hasil usaha operasi perusahaan.kalau hasilnya semakin besar ,katakanlah mencapai 10, maka artinya perusahaan tersebut menghasilkan duit hanya untuk membayar hutang jangka waktu 10 tahun dan ini berarti jg pekerjaan sia-sia.
Itu lah beberapa Rasio-rasio fundamental yg dapat kita gunakan sebagai acuan untuk menganalisa laporan keuangan (financial statement). Bandingkan pergerakan laporan keuangan dari TH ke TH, dari Quartal ke Quartal , dan dari Quartal yg sama di th sekrang dengan Quartal th sebelumnya ( Q1 2007 dg Q1 2006,Q2 2007 dg Q2 2006,Q3 2007 dg Q3 2006,Q4 2007 dg Q4 2006). setlah itu baru kita bandingkan dengan perusahaan lainnya yg sejenis (antara BUMI dg PTBA, ini sama-sama bergerak di bidang tambang batu bara).