Skema Investasi

Skema Investasi
Skema Investasi

Ekonomi Cycle

Ekonomi Cycle
Source : http://www.fxwords.com/f/fundamental-analysis.html

Indonesia InterBank Rate

Indonesia Total Car Sales

Indonesian 10Yr Bond Yield

Jakarta Stock Exchange

Fx Info Box

Fx Weekly Range

Fx Monthly Pip Banked

Sabtu, 22 Maret 2014

Identifikasi sebuah trend melalui indicator moving average

Sebelumnya kita sudah membahas tentang MACD (Moving Average Convergence Divergence). Pada kesempatan kali ini kita akan membahas induk dari MACD yaitu Moving average yang merupakan rata-rata bergerak harga, dasarnya bisa merupakan nilai tertinggi, nilai terendah, maupun nilai closing pada periode tertentu.
sebagai contoh kita mengambil nilai close sebagai dasar dengan periode 5, bisa 5 hari, 5 minggu, dst dan yang jelas ada 5 buah data yang akan dihitung :
1. Hari pertama close 100
2. Hari ke dua close 120
3. Hari ketiga close 150
4. Hari keempat close 130
5. Hari kelima close 115
Average (rata-rata) = (100 + 120 + 150 + 130 + 115) / 5 = 123.
Moving average ini juga terbagi menjadi beberapa bagian, ada simple moving average, exponential moving average, weighted moving average. Kami lebih suka menggunakan Simple Moving Average (SMA) dikarenakan penghitungannya yang lebih lembut sehingga membantu mata didalam melihat sebuah trend harga.
Kami juga mendasari pembacaan trend harga dengan menggunakan SMA jangka panjang yang diwakili oleh SMA periode 200 yang artinya ada 200 buah data yang dihitung secara terus-menerus. Nilai rata-rata bisa memberikan informasi kepada kita, yaitu :
jika nilai sekarang lebih tinggi dari rata-rata maka nilai tersebut tergolong besar atau naik.
jika nilai sekarang lebih rendah dari rata-rata maka nilai tersebut tergolong kecil atau turun.
Sebagai contoh, pada waktu kita menerima rapor ada nilai rata-rata kelas yang disajikan, misal rata-rata kelas adalah 50. nilai rata-rata kita sendiri adalah 60, maka hal ini memberikan informasi kepada kita bahwa nilai kita lebih besar dari rata-rata kelas sehingga kita masuk kedalam golongan murid yang kemampuannya diatas rata-rata atau golongan murid yang pintar.
Dengan menggunakan SMA maka kita bisa melihat trend sebuah harga, jika harga bisa bertahan diatas SMA maka kecenderungan harga tersebut akan terus mengalami penguatan dan jika harga tidak bisa bertahan diatas SMA maka kecenderungan harga tersebut akan terus mengalami penurunan.

Kami akan memberikan contoh penggunaan SMA periode 200 untuk memperlihatkan bagaimana sebuah trend berjalan dalam jangka panjang.


Pada gambar diatas garis berwarna PINK merupakan SMA periode 200 yang artinya tentu ada 200 buah data close yang dihitung secara continue untuk dicari rata-rata nya. Tadi sudah kita ketahui bahwa jika berada diatas rata-rata maka kemampuannya di atas rata-rata (bagus) dan jika berada di bawah rata-rata maka kemampuannya di bawah rata-rata (jelek). Selanjutnya kita akan melihat lebih jauh lagi dimana akan memeperjelas harga kuat diatas rata-rata SMA periode 200.

Lingkaran BIRU menyatakan harga yang menyentuh SMA periode 200 dimana harga setiap mendekati SMA periode 200 atau berpotongan dengan SMA periode 200 secepatnya harga kembali bergerak NAIK menjauhi SMA periode 200 sehingga harga bertahan di atas SMA periode 200.
Lingkaran MERAH menyatakan harga yang menyentuh SMA periode 200 dimana harga setiap mendekati SMA periode 200 atau berpotongan dengan SMA periode 200 secepatnya harga kembali bergerak TURUN menjauhi SMA periode 200 sehingga harga bertahan di bawah SMA periode 200.

Gambar dibawah memperlihatkan didalam lingkaran biru ada kotak-kotak yang terbentuk, kotak-kotak itu merupakan Support dan Resistence. Jika harga tembus resistence maka kecenderungan harga akan naik dan jika harga tembus support maka kecenderungan harga akan turun. Pada gambar dibawah memperlihatkan harga menguji kembali SMA periode 200 dimana harga bergerak turun mendekati atau berpotongan dengan SMA periode 200 yang selanjutnya di ikuti dengan terbentuknya kotak-kotak support dan resistnce yang tentunya pada gambar dibawah memperlihatkan harga kuat bermain diatas SMA periode 200 dengan tembusnya resistence setelah harga menguji SMA periode 200.


Begitu juga pada harga yang awalnya bergerak turun menjauhi SMA periode 200 akan membentuk kotak-kotak support dan resistence seperti pada gambar berikut ini :


Hal yang sama seperti pada gambar sebelumnya tapi dengan keadaan yang bertolak belakang.

Untuk itulah kita membutuhkan SMA dengan periode kecil untuk membantu kita melihat pergerakan harga, apakah harga memiliki probabilitas yang kuat untuk bermain diatas SMA periode 200 atau tidak dan membantu kita juga untuk melihat support dan resistence. SMA dengan periode kecil biasanya kami gunakan periode 5, periode 10, periode 30, periode 60.
Jika perusahaan memiliki performance usaha yang bagus tentu akan memicu pembelian sahamnya maka akan memicu juga harga bergerak naik menjauhi SMA periode 200 dan seluruh SMA periode kecil juga akan bergerak naik menjauhi SMA periode 200.

Menyikapi teknik ini bisa diperhatikan pada gambar dibawah :

Semoga penjelasan kami dapat membantu ketajaman analisa kita semua.