Pada catatan sebelumnya dikatakan bahwa "tidak heran bila banyak orang yg mengatakan bahwa main saham mirip dg judi ". Mungkin ada benarnya jg bahwa main saham mirip dg judi karna ada beberapa permainan judi yg mirip dg cara main saham. seperti pada permainan poker, pada poker masing-masing pemain dituntut untuk bisa menguasai kemampuan membaca kartu dan membaca kekuatan lawan, begitu jg dg saham.Setiap pemain saham jg dituntut untuk bisa menguasai membaca financial statement, grafik, dan kekuatan lawan.Keduanya sama-sama dituntut untuk mengasah otak.Pada judi, ada jg orang yg bermain untuk kesenangan semata,untuk biaya hidup, maupun untuk menghancurkan lawannya. Begitu jg pada saham, ada org yg main saham untuk kesenangan agar gengsinya terjaga, ada jg untuk biaya hidup.Dan kedua hal tsb sama-sama mempertaruhkan sejumlah uang dan cepat memperkaya diri.Kalau begitu dimana letak perbedaan antara judi dan saham ??? judi semata-mata hanyalah sebuah taruhan sementara saham,bukan taruhan belaka. Saham adalah jenis investasi surat berharga, meskipun banyak dari pemain saham yg hanya mencari spread harga saja dan bukan untuk menjadi bagian dari perusahaan atau mendapatkan laba perusahaan (dividen).Orang-orang yg hanya mencari spread dari harga saham untuk mendapatkan keuntungan disebut sebagai pedagang (trader).Ini lah yg membedakan antara saham dengan judi, yg satu hanya sebuah taruhan dan satu lagi merupakan investasi atau berdagang.Tapi di lain hal, kita bisa menggunakan strategy-strategy pemain judi untuk di aplikasikan ke dalam investasi saham. Contohnya judi 69, si bandar judi akan mengusahakan para penjudi untuk kalah dimana para penjudi banyak memasang taruhannya. Jika pada angka 9 terdapat Rp 500.000 yg dipertaruhkan sementara di angka 6 terdapat Rp450.000 taruhan maka bandar akan berusaha untuk mengeluarkan angka 6 sebagai pemenang. di dalam saham juga bisa di aplikasikan hal ini.Jika seandainya sebuah saham berada dalam kondisi yg bgs maka akan banyak orang yg menginginkannya.anggaplah orang-orang banyak membeli di harga Rp 1000, maka jika kita menurunkan harga saham tsb ke Rp 700 kita akan keluar sebagai pemenang.
Ilustrasinya :
volume (lot) bid (Rp) offer (Rp) volume (lot)
50 950 1,000 6,000
1,000 900 1,050 3,000
200 850 1,100 7,000
800 800 1,150 15,000
2,000 750 1,200 2,000
950 700 1,250 6,000
4,000 650 1,300 4,000
700 600 1,350 1,000
4,000 550 1,400 100
10,000 500 1,450 500
23,700 Total 48,600
anggaplah pada harga Rp 1.000 dengan jumlah yg ditawarkan oleh supplyer sebanyak 6.000 lot telah dibeli orang-orang sebanyak 5.000 lot.berarti pd saat ini sisa barang yg ditawarkan oleh supplyer pada harga Rp 1.000 berjumlah 1.000 lot. kita turunkan harganya ke Rp 700 dengan menyuplai semua permintaan (demand) di setiap level harga mulai dari Rp 950 - Rp700, bila kita jumlahkan maka jumlah barang yg akan kita suply ada 5.000 lot.Akibat dari penurunan harga ini akan membuat orang-orang ygtelah membeli tadi (membeli di harga Rp1.000 sebanyak 5.000 lot) akan ketakutan dan mereka mengambil keputusan untuk menjualnya di harga Rp 700. Siapa yg akan membeli barang sebanyak 5.000 lot di harga Rp 700 ? jawabannya alah "kita". maka dg modal jual (rata-rata jual) Rp 785 x 5.000 dan modal beli Rp700(membeli barang orang-orang yg ketakutan tadi) sebanyak 5.000 lot , kita akan mengantongi keuntungan sebanyak Rp 211.250.000 .(Rp785-Rp700) x 5.000 x 500 (1 lot=500 lembar saham)= Rp 211.250.000 .Mirip bukan dengan judi 69 ? hehehehe.... Dimana banyak taruhan,itulah yg kalah.Main saham tak akan lepas dari demand dan supply.
Ilustrasinya :
volume (lot) bid (Rp) offer (Rp) volume (lot)
50 950 1,000 6,000
1,000 900 1,050 3,000
200 850 1,100 7,000
800 800 1,150 15,000
2,000 750 1,200 2,000
950 700 1,250 6,000
4,000 650 1,300 4,000
700 600 1,350 1,000
4,000 550 1,400 100
10,000 500 1,450 500
23,700 Total 48,600
anggaplah pada harga Rp 1.000 dengan jumlah yg ditawarkan oleh supplyer sebanyak 6.000 lot telah dibeli orang-orang sebanyak 5.000 lot.berarti pd saat ini sisa barang yg ditawarkan oleh supplyer pada harga Rp 1.000 berjumlah 1.000 lot. kita turunkan harganya ke Rp 700 dengan menyuplai semua permintaan (demand) di setiap level harga mulai dari Rp 950 - Rp700, bila kita jumlahkan maka jumlah barang yg akan kita suply ada 5.000 lot.Akibat dari penurunan harga ini akan membuat orang-orang ygtelah membeli tadi (membeli di harga Rp1.000 sebanyak 5.000 lot) akan ketakutan dan mereka mengambil keputusan untuk menjualnya di harga Rp 700. Siapa yg akan membeli barang sebanyak 5.000 lot di harga Rp 700 ? jawabannya alah "kita". maka dg modal jual (rata-rata jual) Rp 785 x 5.000 dan modal beli Rp700(membeli barang orang-orang yg ketakutan tadi) sebanyak 5.000 lot , kita akan mengantongi keuntungan sebanyak Rp 211.250.000 .(Rp785-Rp700) x 5.000 x 500 (1 lot=500 lembar saham)= Rp 211.250.000 .Mirip bukan dengan judi 69 ? hehehehe.... Dimana banyak taruhan,itulah yg kalah.Main saham tak akan lepas dari demand dan supply.