Mengingat kembali tentang tulisan " Pembacaan ekonomi makro secara garis besar " dimana inflasi dan deflasi menjadi pokok pegaturan perputaran roda perekonomian yang bisa berimbas pada instrument investasi. Ada baiknya kita mengingat kembali dimana :
Bagan Ekonomi
Pada gambar "Bagan Ekonomi" terdapat beberapa item, yaitu inflasi, suku bunga acuan (SBI), yield obligasi 10th keatas, index saham, currency (kurs), dan harga obligasi. Ini semua adalah system perjalanan dari investasi atau bisnis. Acuan dasarnya adalah inflasi, jd apakah yang terjadi jika inflasi naik dan apa yang terjadi jika inflasi turun ? system ini menjelaskan pada kita. jika garis-garis pada gambar mengarah ke atas berarti naik dan jika mengarah ke bawah berarti turun. Sebagai contoh, jika inflasi naik maka suku bunga acuan akan ikut naik dan yield obligasi juga akan ikut naik dan imbas lainnya index saham akan turun, kurs akan melemah, dan harga obligasi juga ikut turun.
Jika seandainya inflasi saat ini tetap tapi yield obligasi malah naik, ini merupakan akibat dari asumsi partisipan bahwa ke depannya akan terjadi inflasi yang cukup tinggi. Dan begitu juga sebaliknya, jika inflasi saat ini tetap tapi yield obligasi malah turun maka asumsi partisipan bahwa ke depannya akan terjadi deflasi yang cukup tinggi.
Inflasi Dunia, USA, dan Indonesia
Gambar inflasi diatas diambil dari Data World Bank. Dari tahun 2008 terjadi penurunan inflasi di dunia dan tahun 2012 pun terjadi penurunan lagi. Itu sebabnya ekonomi indonesia jadi melambat karna dunia pun melambat. Bagaimana efeknya ke instrument lain ?
BIRU = INDEX DUNIA
HIJAU = HARGA OBLIGASI DUNIA
UNGU = INDEX KOMODITI DUNIA
PINK = INDEX US DOLLAR
TURQOIS = HARGA EMAS DUNIA
MERAH = IHSG
HITAM = S&P 500
HIJAU TERANG = MINYAK
UNGU TERANG = PERTANIAN
Dasar ketiga gambar diatas adalah gambar "Instrument dalam bentuk candlestick". Pada gambar "Instrument dalam bentuk line" candlestick yang ada pada "Instrument dalam bentuk candlestick" dirubah menjadi line agar pergerakannya mudah dicerna. Lalu pada gambar "Instrument dalam bentuk percent" semua pergerakan dihitung dalam persentase sejak QE1 dilaksanakan, dihitung per ITEM sejak QE1 hingga data terakhir pada gambar sehingga terlihat mana pertumbuhannya yang paling banyak.
Gambar instrument-instrument diatas menjelaskan kepada kita bahwa setelah krisis 2008 dan USA melakukan pencetakan uang melalui QE1 maka berimbas kepada dunia dimana USA meng-export uangnya ke seantero dunia yang mengakibatkan harga obligasi naik, index saham dunia naik, index komoditi naik, harga emas naik, IHSG naik, dan S&P 500 juga naik. Tapi index US dollar melemah yang artinya mata uang selain US Dollar menguat. Kenapa dollar melemah dan index saham USA malah naik ? bukannya jika kurs melemah maka saham pun melemah ?
Ini bukti bahwa USA melakukan " Wealth Transfer " atau transfer kekayaan. USA melakukan pencetakan uang dan uang-uang tersebut di export ke seantero dunia untuk menaikkan perekonomiannya yang nantinya bisa kita lihat di USA akan terjadi inflasi.
Trend pergerakan terakhir dari index US Dollar (garis pink) menunjukan adanya penguatan dan jika dalam 5 th ke depan index usd menguat (naik banyak) atau USDollar ditarik secara besar-besaran maka kita tahu bahwa pasar dunia atau ekonomi dunia akan jatuh lagi dan dunia akan krisis. Yang jelas sebab krisis ke depannya adalah USA menarik lagi uang (dollar) yang telah mereka export ke seantero dunia untuk memperkuat ekonominya dari laba yang mereka dapatkan dari aksi transfer kekayaannya tapi bagaimana caranya saya pun belum tahu dan hal tersebut berkemungkinan akan terjadi sebab sejarahnya selalu seperti itu dan terus-terusan berulang hingga sekarang.
Index USDollar
Tapi untuk beberapa masa, ya katakanlah dalam 2 tahun ke depan sepertinya USDollar belum akan ditarik masuk ke USA secara besar-besaran karna index usdollar keluar dari trend naiknya dan berkemungkinan USA masih akan terus melanjutkan proyek transfer kekayaannya sehingga market masih bisa bernafas untuk sesaat.
Persiapkan diri untuk menghadapi krisis yang berkemungkinan akan terjadi 5 tahun ke depan, jangan panic, stay focus dan review terus perubahan-perubahan yang terjadi sehingga kita tidak "stuck" atau menjadi bias dengan pemahaman kita.