Gambar diatas merupakan gambaran macro dari perekonomian dunia dimana terdapat beberapa index-index yang mewakili perekonomian dunia.
Gambar diatas dibuat dalam bentuk persentase antara nilai closing tahun berjalan dengan nilai penutupan desember tahun 2013.
Berdasarkan gambar diatas yang paling tinggi kenaikannya sejak desember tahun 2013 adalah IHSG (index pasar saham Indonesia).
Garis besarnya adalah terjadinya peralihan dana dari komoditi, obligasi, emas, ke instrument pasar saham dan cash (USD naik terhadap rata-rata mata uang mayor dunia yang menandakan investor memegang uang cash). Mulai terlihat jelas sejak akhir Juni 2014 dimana index USD bergerak naik dan index pasar saham dunia maupun index pasar saham indonesia dan amerika terlihat sudah bergerak naik semenjak akhir Desember tahun 2013. Index USD naik dikarenakan pertaruhan para head fund bahwa amerika akan menaikan suku bunga acuannya, jika amerika menaikan suku bunga acuannya maka akan memicu head fund atau investor untuk mengalihkan dananya kedalam USD sehingga saham-saham, obligasi, dan komoditas akan turun (dijual) sehingga mendapatkan cash (US Dollar). Suku bunga acuan amerika naik juga memberikan pengertian bahwa uang beredar akan ditarik masuk kedalam perbankan sehingga pengucuran kredit mulai tertahan.
Pada dasarnya jika mata uang suatu negara melemah maka akan memicu penurunan harga saham atau dengan kata lain jika USD naik maka pasar saham akan turun tapi pada kondisi saat ini september 2014 dimana USD uptrend dan pasar saham juga dalam keadaan uptrend, bagi kami hal ini memberikan pengertian bahwa para partisipan sedang melakukan hedging terhadap pertaruhan bank central amerika akan menaikan suku bunga acuannya, jika suku bunga acuan naik maka pasar saham akan turun dan index USD akan naik dan jika suku bunga acuan tidak naik maka pasar saham akan terus naik dan index USD akan turun.
Kesimpulan :
mari kita sama-sama menunggu apa yang akan terjadi apakah bank central amerika akan menaikan suku bunganya atau tidak, apapun yang akan terjadi kedepannya maka kita telah mempersiapkan strateginya.
Gambar diatas dibuat dalam bentuk persentase antara nilai closing tahun berjalan dengan nilai penutupan desember tahun 2013.
Berdasarkan gambar diatas yang paling tinggi kenaikannya sejak desember tahun 2013 adalah IHSG (index pasar saham Indonesia).
Garis besarnya adalah terjadinya peralihan dana dari komoditi, obligasi, emas, ke instrument pasar saham dan cash (USD naik terhadap rata-rata mata uang mayor dunia yang menandakan investor memegang uang cash). Mulai terlihat jelas sejak akhir Juni 2014 dimana index USD bergerak naik dan index pasar saham dunia maupun index pasar saham indonesia dan amerika terlihat sudah bergerak naik semenjak akhir Desember tahun 2013. Index USD naik dikarenakan pertaruhan para head fund bahwa amerika akan menaikan suku bunga acuannya, jika amerika menaikan suku bunga acuannya maka akan memicu head fund atau investor untuk mengalihkan dananya kedalam USD sehingga saham-saham, obligasi, dan komoditas akan turun (dijual) sehingga mendapatkan cash (US Dollar). Suku bunga acuan amerika naik juga memberikan pengertian bahwa uang beredar akan ditarik masuk kedalam perbankan sehingga pengucuran kredit mulai tertahan.
Pada dasarnya jika mata uang suatu negara melemah maka akan memicu penurunan harga saham atau dengan kata lain jika USD naik maka pasar saham akan turun tapi pada kondisi saat ini september 2014 dimana USD uptrend dan pasar saham juga dalam keadaan uptrend, bagi kami hal ini memberikan pengertian bahwa para partisipan sedang melakukan hedging terhadap pertaruhan bank central amerika akan menaikan suku bunga acuannya, jika suku bunga acuan naik maka pasar saham akan turun dan index USD akan naik dan jika suku bunga acuan tidak naik maka pasar saham akan terus naik dan index USD akan turun.
Kesimpulan :
mari kita sama-sama menunggu apa yang akan terjadi apakah bank central amerika akan menaikan suku bunganya atau tidak, apapun yang akan terjadi kedepannya maka kita telah mempersiapkan strateginya.