Skema Investasi

Skema Investasi
Skema Investasi

Ekonomi Cycle

Ekonomi Cycle
Source : http://www.fxwords.com/f/fundamental-analysis.html

Indonesia InterBank Rate

Indonesia Total Car Sales

Indonesian 10Yr Bond Yield

Jakarta Stock Exchange

Fx Info Box

Fx Weekly Range

Fx Monthly Pip Banked

Jumat, 18 Desember 2015

MLPT

Posting terakhir kami tentang MLPT tercatat pada tanggal 6 September 2015 ( link posting sebelumnya ) dimana pada saat itu terakhir MLPT di tutup pada harga Rp 1.320/lembar. Setelah postingan tersebut dalam tempo 1 bulan harga MLPT berhasil naik ke harga Rp 1.700/lembar atau naik sebesar 28.79 % dalam tempo 1 bulan. Tapi kenaikannya tidak seperti yang kami harapkan yaitu sekitar Rp 2.300 - Rp 2.600 per lembar nya, hanya kuat naik ke Rp 1.700/lembar dan pada akhirnya pada saat ini turun terus ke harga Rp 1.145/lembar.


META

Setelah posting terakhir kami tentang saham META pada tanggal 31 Agustus 2015 tempo hari Link Posting META , harga mengalami penurunan yang cukup tajam. Pada tanggal 31 Agustus 2015 harga penutupan saham META berada pada angka Rp 160/lembar dan hari ini harga sudah diangka Rp 79/lembar dan sempat ke harga Rp 69/lembar pada tanggal 10 Desember 2015. Penurunan yang lebih dr 50% sejak posting kami tentang META. Penurunan harga META banyak disebabkan kepada hal dimana rajawali grup ingin melepas semua saham-saham meraka, diantaranya adalah BWPT, TAXI, dan META tapi transaksi penjualan belum juga terlaksana dikarenakan buyer belom ada. Jika pun ada buyer, seperti Felda grup (BUMN Malaysia) yang ingin membeli mahal saham BWPT malah tidak jadi membeli dikarenakan parlemen di malaysia menolak aksi pembelian tsb. META pun juga belum ada buyer yang serius.


Penurunana harga saham META banyak dilakukan oleh pihak asing (pada gambar terlihat pada garis merah sebagai foreign flow). Terakhir-terakhir ini top 5 broker menunjukan sedikit ada akumulasi tapi kami masih belum meyakini akan adanya perubahan yang bagus pada harga sahamnya, signalnya masih kami anggap sebagai signal yang lemah. Kami pun tidak ada posisi lagi pada saham ini karna kami telah melakukan cutloss dengan kerugian bersih pada transaksi meta sebesar 11%. Penjualan kami tersebut diambil karna penurunan harga META membuat laju portfolio kami menjadi berat.
Sisi fundamental META kami anggap belum berubah menjadi jelek.
Kesimpulan : Pantau terus saham ini.

Rabu, 18 November 2015

PT Siloam Hospitals Tbk ( SILO )

Siloam Hospitals merupakan salah satu jaringan usaha yang bergerak dibidang kesehatan, yaitu rumah sakit dan dimiliki oleh grup lippo. Perusahaan ini memiliki dua pesaing yaitu PT sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk ( MIKA ), SAME sedang mengalami penurunan harga sahamnya dan hanya MIKA yang masih mengalami kenaikan harga saham bersama dengan SILO.
SAME baru saja listing di bursa efek sementara SILO lebih dahulu listing, yang menarik dari SILO ini adalah kegiatan usahanya yang sangat agresif sekali, baru-baru ini mereka menggelontorkan capex yang lumayan besar pada pertengahan 2014 untuk melakukan akuisisi dua buah rumah sakit. Diharapkan aksi SILO ini mampu menambah pendapatannya dan mampu mengangkat margin usaha yang tergerus oleh hutang.

Semenjak listing SILO sudah lumayan agresif menggelontorkan dana untuk expansi. Gambar diatas menunjukan garis capex yang turun (ada dana keluar) sebagai bukti expansi usaha.

Nilai hutang pun bertambah dengan naiknya garis nilai hutang pada gambar diatas tapi setidaknya capex yang dikeluarkan tidak sepenuhnya dibiayai oleh hutang sehingga harapan untuk menaikan margin usaha menjadi besar.

Modal perusahaan naik banyak pada akhir 2013 akibat dari penjualan saham (listing di bursa efek). Sepertinya SILO mengambil dana internal perusahaan untuk membiayai capex nya.
Pendapatan up trend


Laba kotor up trend

Laba operasi dan laba bersih up trend

Margin laba masih belum naik karna laba masih belum mampu mengalahkan laju hutang

PBV sudah mendekati area tertingginya

foreign flow ada penjualan

Kesimpulan untuk SILO masih belum terlalu menarik, harus menunggu perubahan fundamental menjadi lebih bagus yaitu tidak ada down trend pada data-data fundamental dan marginnya harus mengalami peningkatan terlebih dahulu.

Top 5 Broker dan Foreign Flow

Akhir-akhir ini muncul satu lagi perkembangan alat analisa untuk melihat transaksi perdagangan saham, yaitu top 5 broker dan foreign flow. Top 5 broker ini dikenalkan oleh Ryan Filbert pada bukunya yang berjudul Bandarmology, teori ini menitik beratkan kepada total jumlah beli 5 buah broker pembeli terbanyak pada satu hari dan total jumlah jual 5 buah broker penjual terbanyak pada hari yang sama.

Sebagai contoh kita ambil data broker summary dari website IPOT yang tertanggal 13-10-2015 pada saham TLKM :
Pada website tersebut ditampilkan daftar 10 buah broker pembeli dan penjual terbanyak pada saham TLKM yang terjadi pada tanggal 13-10-2015 tapi yang kita butuhkan hanya 5 buah saja yang telah kami edit seperti gambar dibawah ini :

Total jumlah barang 5 broker pembeli terbanyak adalah 476,764 lot dan total jumlah barang 5 broker penjual terbanyak adalah 549,580 lot. jika kita selisihkan maka akan ditemukan NET 549,580 - 476,764 = 72,816 lot. Hal ini mampu memberikan gambaran bahwa jika terjadi net buy (jumlah beli lebih byk dari jumlah jual) maka berkemungkinan ada aksi akumulasi. Data net transaksi diatas diakumulasikan setiap hari dan dari situlah kita bisa mengira-ngira harga naik turun ditunjang akumulasi atau tidak atau akumulasi yang terbentuk malah menipu.

Foreign flow juga seperti itu tapi bedanya ini hanya untuk transaksi para pemain yang terdaftar sebagai asing (foreign) jadi data transaksi perdagangan pemain asing pada satu saham dan pada satu hari akan didapat juga net nya jika pemain asing tersebut ada melakukan transaksi pada saham tersebut.

Akumulasi kedua hal tersebut dapat kita pahami lebih lanjut seperti gambar dibawah yang terjadi pada saham META :
Pada waktu rumor beredar di pasar bahwa META ada REPO (penggadaian saham oleh pihak yang memiliki saham META ke pihak lain untuk digadaikan) yang pada waktu itu volume perdagangan harian tiba-tiba menyusut drastis tapi gambaran dari akumulasi foreign dan top 5 broker masih aman karna keduanya belum menunjukan penurunan sementara harga perlahan-lahan mulai turun dan abrulah pada bulan oktober akumulasi foreign dan top 5 broker mengalami penurunan yang memberikan gambaran bahwa terjadi penjualan saham yang diikuti dengan penurunan harga lebih lanjut. Apakah rumor tersebut benar bahwa saham META ada REPO dan yang menerbitkan REPO mau membuat takut para pemegang REPO dengan menjatuhkan harga ? kenapa setelah rumor tersebut muncul tiba2 volume perdagangan menyusut, harga perlahan-lahan turun, dan akumulasi net foreign dan top 5 brokernya juga menunjukan penjualan ? Apakah ini sebuah kebetulan ataukah ada tipuan lain ?
Dan pada bulan november tiba-tiba volume transaksi melonjak naik lagi yang diikuti oleh kenaikan harga dan diikuti juga oleh kenaikan akumulasi net foreign dan top 5 broker, apakah para pelaku penerbit REPO sudah mulai mengcover transaksi jualnya ?

Pada saham MDRN juga terlihat kejanggalan dimana apada akhir oktober tiba-tiba volume transaksi melonjak banyak dan diikuti oleh aksi jual asing dalam jumlah banyak pada saat terjadi penurunan harga. gambar dibawah adalah saham MDRN.
Transaksi perdagang MDRN pada waktu volume melonjak tercatat rata-ratasebesar Rp15,000,000,000 per hari yang terjadi selama dua hari atau dengan total nilai transaksi selama dua hari sebesar Rp 30,000,000,000 dimana asing yang melakukan penjualan (garis akumulasi foreign flow menurun).

Apakah berita ini mampu membuka mata kita siapa dan untuk apa penjualan MDRN tsb :

" Anak usaha MDRN bentuk usaha patungan dengan Warabeya Nichiyo Co. Ltd
Britama.com – Modern Internasional Tbk (MDRN) melalui anak usahanya yaitu PT Fresh Food Indonesia (FFI) menjalin kerja sama dengan perusahaan asal Jepang, yakni Warabeya Nichiyo Co. Ltd. dengan membentuk usaha patungan (joint venture) yang bergerak dalam bidang pembuatan produk makanan dan minuman segar bernama PT Fresh Food Warabeya Indonesia dengan modal dasar ditempatkan Rp 45 miliar.
Porsi kepemilikan saham FFI sebesar 65% saham dalam usaha patungan ini, sedang 35% dimiliki oleh Warabeya Nichiyo Co. Ltd. Usaha patungan ini untuk mendukung operasi produksi makanan segar, terutama dalam bidang penggunaan teknologi produksi serta penelitian dan pengembangan (research & development) untuk menghasilkan produksi makanan dan minuman segar dengan kualitas yang lebih baik dengan keamanan yang terjamin serta kemasan yang lebih baik dan dengan harga yang lebih terjangkau untuk konsumen 7- Eleven Indonesia.
Warabeya Nichiyo Co. Ltd adalah perusahaan yang tercatat di Tokyo Stock Exchange yang memproduksi makanan segar dalam kemasan dan makanan segar lainnya yang dikhususkan untuk ritel “Convenience Stores”. Sampai saat ini Warabeya Nichiyo Co. Ltd merupakan penyedia utama untuk lebih dari 16.000 gerai 7-Eleven di Jepang melalui 7 lokas pabrik yang tersebar di Jepang."
Sumber : britama.com

Apakah berita dan transaksi yang terlihat hanyalah sebuah kebetulan atau memang saling berhubungan ?

Semoga teori-teori transaksi yang melacak kepada transaksi broker dan divisualisasikan ini mampu menambah ketajaman analisis kita.

Minggu, 06 September 2015

PT Multipolar Technology Tbk ( MLPT )

PT Multipolar Technology Tbk adalah perusahaan penyedia jasa layanan teknologi seperti penyediaan software dan hardware untuk mesin-mesin perbankan, rumah sakit, atau hotel. baru-baru ini MLPT menggenjot lini bisnis anak usahanya yaitu KBLV dan LINK yang bermain pada sektor TV kabel (Big Tv). Untuk pembanguna data centernya MLPT menggelontorkan CAPEX sebesar Rp 394 miliar dan Rp 216 miliar digunakan untuk pembangunan data center di cikarang.

garis capex berwarna pink terlihat turun yang artinya ada dana keluar dr perusahaan sebesar kurang lebih Rp 200 miliar. Penggelontoran capex ini mestinya harus berefek kepada naiknya pendapatan usaha dan ke laba perusahaan sebagai tanda bahwa capex menghasilkan.

Sekitar pertengahan tahun 2013 MLPT menjual saham perusahaan melalui IPO di bursa efek indonesia dan meraup dana sekitar Rp 400 miliar. Garis modal terlihat naik drastis pada tahun 2013 karna IPO tersebut.

Pendapatan usaha MLPT mengalami kenaikan dan ini berarti kegiatan MLPT membuahkan hasil.

Pertengahan 2014 hingga awal 2015 nilai hutang MLPT bertambah kurang lebih Rp 400 miliar, ini bisa mengindikasikan bahwa capex MLPT dibiayai melalui hutang. Berikutnya kita akan lihat apakah penambahan hutang ini kelewat besar atau tidak sehingga menambah beban yang berat kepada perusahaan.

Laba kotor, laba operasi, dan laba bersih MLPT mengalami kenaikan. Kegiatannya membuahkan hasil tapi nilai pertumbuhan laba nya membuat kami sedikit curiga dengan keabsahannya karna laba tiap tahunnya bertumbuh sebesar 66%, perusahaan normal biasanya cuma mampu bertumbuh 10% - 25% tapi MLPT bertumbuh jauh lebih besar dan terlihat sangat fantastis. Patut untuk dicurigai apakah disini ada dilakukan booming pada income statement supaya terlihat bertumbuh hebat. Untuk mengetahui hal ini hanya waktu yang bisa menjawab dengan nantinya laba-laba tersebut akan menyusut banyak.

Penambahan hutang sekitar Rp 400 miliar sepertinya sangat membebani laba perusahaan karna margin usaha menurun. kenaikan pendapatan yang besar tidak mampu menaikan margin laba karna penambahan hutangnya kami curigai membebani lumayan berat.


Ratio PE dan PBV MLPT tergolong besar namun ditahan dalam range nya, garis ratio PE dan PBV berputar-putar didalam range tersebut, selalu dijaga dalam range yang besar.

Kenaikan harga sahamnya membuat partisipan akan berpendapat bahwa investor merespon bagus laporan keuangannya dan kami pun juga berpendapat demikian meskipun ada hal-hal yang patut dicurigai pada laporannya tapi setidaknya selagi harga masih naik mengikuti uptrend line nya kami akan mencoba membangun posisi beli pada saham ini. perkiraan target harga kami jika harga terus naik adalah sekitar Rp2,300 - Rp 2,600 dengan menggunakan nilai pertumbuhan sebesar 66% untuk estimasi harga wajar tapi jika harga mengalami penurunan maka asumsi-asumsi kecurigaan kami akan terealisasi dan harga akan turun kedalam range Rp 750 - Rp 500 dengan menggunakan pertumbuhan wajar yaitu 10% saja. Jika nanti setelah terbangun posisi beli pada saham ini dan harga malah turun dibawah box pada gambar dibawah maka kami bersedia melepas sahamnya meskipun merugi. Segala kemungkinan bisa saja terjadi tapi kita harus menghadapinya, oleh karna itu kami selalu membuat berbagai macam asumsi untuk membantu mengambil keputusan.


Selasa, 01 September 2015

PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP)

Kami terlambat menyadari perubahan harga yang terjadi pada ISSP pagi ini jadi kami tidak punya posisi pada emiten ini tapi bolehlah kami menyimpan hasil analisis sendiri untuk dokumentasi rekaman sebagai bahan pembelajaran kami dikemudian hari.

Sekilas Performa fundamental ISSP

ISSP juga mengalami perlambatan sebagai imbas dari perlambatan ekonomi global yang terlihat dari garis revenue (warna pink) yang mengalami penurunan semenjak q2-2014 tapi pada q2-2015 ada sedikit kenaikan revenue walau tidak sebesar q2-2014, entah bagaimana cara ISSP ini menjual produknya ke market sehingga bisa sedikit menahan perlambatan. Nilai total liabilitas (garis warna biru gelap) masih dalam kondisi uptrend tp ada tekanan turun sedikit yang artinya ada hutang yang dibayarkan dan semoga kedepan mampu meningkatkan laba bersihnya yang sedang tertekan. Pada akhirnya juga terlihat PE ratio ISSP tertahan pada angka 5x, mungkin ini penyebab harga ISSP kembali naik tapi sayangnya masih dalam fase downtrend, partisipan berpendapat bahwa perusahaan ini sedikit mampu bertahan dan dijual dengan PE
ratio yang tergolong murah.
Tapi yang membuat kami menyadari (meski terlambat) adalah perubahan pada harganya. Harga ISSP semenjak tanggal 31 agustus 2015 mengalami lonjakan atau biasa diistilahkan oleh para partisipan teknikal analisis sebagai BOUNCE tapi biasanya bounce ini hanya berefek kepada kenaikan harga yang sementara (jarang sekali naik atau jarang sekali harga rally hingga 50% lebih) biasanya hanya mentok pada down trend di grafik daily.
Grafik ISSP time frame 60 menit (1jam)
Sejak akhir Agustus 2015 pada grafik time frame 60 menit terlihat bahwa terjadi lonjakan-lonjakan volume yang selama 2 bulan sebelumnya belum pernah ada lonjakan volume yang besar. Lonjakan volume ini diikuti oleh kenaikan harga sahamnya.
Grafik ISSP time frame 60 menit

Lebih jelasnya pada gambar yang ini ketahuan bahwa pagi ini tanggal 1 September 2015 muncul signal yang sangat jelas sekali dimana volume (ditunjukan panah merah signal) mengalami lonjakan yang besar dan di ikuti oleh candlestick yang juga naik (ditunjukan panah merah signal) tapi pada grafik ini kami susah menemukan box (support dan resistence).
Grafik ISSP time frame 5 menit
Pada time frame ini terlihat jelas semua signal dan box nya. Kami Harus menurunkan time frame untuk melacak apakah pada time frame yang lebih kecil dapat ditemukan signal dan box. Pada grafik 5 menit kami menemukannya. ISSP pada pagi ini (semenjak open market hingga 1 jam lamanya) telah bergerak lebih hebat dari hari sebelumnya. Kotak pertama memiliki resistence 140 perak dan harga terus naik. Jika dihitung sejak 140 hingga harga terakhir di 163 maka range kenaikan ada sebesar kurang lebih 15%. Cukup besar sebagai laba yang bisa didapatkan dalam satu hari trading saja.

Sebagai catatan, kami tidak membuka posisi apa pun pada saham ini dan tidak menganjurkan beli juga karna ini sifatnya masih sementara seperti yang ditunjukan oleh grafik ISSP time frame daily dibawah ini.



Senin, 31 Agustus 2015

PT Nusantara Infrastructure Tbk (META)

Setelah melakukan right issue pada tahun 2010 yang lalu, META berubah menjadi sebuah perusahaan pengelola jalan tol dengan kepemilikan saham sebesar 52% pada jalan tol tersebut. Jalan tol ini memberikan kontribusi yang bagus kepada META setelah di akuisisi yang terlihat pada gambar dibawah, sumber gambar dari Stockbit.com :

Pendapatan META mengalami peningkatan setelah akuisisi jalan tol tapi semenjak akhir quarter 3 tahun 2014 pendapatannya menurun. Apakah efek dari perlambatan ekonomi membuat orang tidak banyak melakukan perjalan ? kami pun belum mengetahui kenapa pendapatan META mengalami penurunan sejak akhir quarte 3 tahun 2014.


Laba kotor dan laba operasi sejalan atau searah dengan pendapatannya.

Nilai hutang META terus-terusan mengalami peningkatan hal ini bisa membebani laba bersih. Pantas saja grup rajawali sebagai pemegang saham pengendali META ingin menjual seluruh sahamnya di META, mungkin grup rajawali tidak mampu menyelesaikan hutang-hutang META padahal hingga saat ini bisnis META bisa dikatakan sangat menguntungkan.

Betul saja laba bersih META seperti mengalami gempa besar dengan volatilitas laba bersih yang naik turun seperti grafik seismograph ahli gempa. Terbebani oleh nilai hutang dan beban operasional yang meningkat.
Hal ini bisa membuat valuasi intrinsik harga META menjadi kecil.

Semenjak right issue pada tahun 2010, META belum memperbesar belanja modal (Capital Expenditure) tapi pada quarter 4 tahun 2014 nilai CAPEX (Capital Expenditure) mengalami lonjakan hingga Rp 739 milliar. META melakukan expansi pada usaha penyewaan tower telekomunikasi yang sudah dirintis juga, inilah yang menyedot capex 2014 hingga Rp 739 milliar dan untuk tahun 2015 ini META menganggarkan hingga Rp 1,6 trilliun untuk menggenjot seluruh sektor usahanya



Ketiga margin laba diatas menunjukan bisnis yang di dalami oleh META sangat menguntungkan sekali dan besar. Margin kotor mencapai 70% dari pendapatan, margin laba operasi 40% dan margin laba bersih sebesar 21% dari pendapatan padahal pendapatan mulai mengalami penurunan tapi kami juga tidak tahu dengan pasti bagaimana efek dari perlambatan ekonomi kepada usaha META ini karna sejak akhir quarter 3 tahun 2014 pendapatan META mengalami pelemahan juga. Semoga kedepannya rencana META untuk menambah kepemilikan tower telekomunikasi mampu menggenjot lagi pendapatan perusahaan.

Tingkah laku dari investor asing pada saham META ini juga terlihat bagus dimana penurunan harga saham yang terjadi tidak membuat investor asing untuk menjual sahamnya pada META. Sejak 2009 hingga sekarang harga META ini menunjukan stagnan pada range harga 160 - 330, bisnis yang mulai menanjak belum mampu menaikan harga sahamnya diatas 330 yang kami sinyalir karna para partisipan masih meragukan nilai hutang meta yang terus-terusan mengalami peningkatan. Dengan adanya tambahan expansi yang besar ke sektor tower telekomunikasi semoga mampu meningkatkan laba bersih META dan mampu menaikan harga saham diatas 330.



Sejak tahun 2013 PE META sepertinya mengalami stagnan juga tertahan pada angka 20x dan 70x yang pada saat ini berada pada posisi 21x. EPS quarter 1 tahun 2015 adalah Rp 7.38 per lembar. Jika harga META mengalami penurunan lagi dan PE ditahan pada angka 20x maka target penurunan sekitar Rp 147.6 dan jika Harga saham META mengalami kenaikan dengan target PE 70x maka target harga META menjadi Rp 516.6. Tentunya angka-angka ini akan terpenuhi dengan syarat EPS tidak berubah dan PE ditahan pada range yang sama, Kalau ada yang berubah ya berubah lagi estimasinya dan tinggal dilihat bahagian mana yang berubah. Apakah EPS berubah banyak atau malah para partisipan malah menghargai META dengan PE yang jauh lebih kecil lagi dibawah 20x dan itu bisa saja terjadi. Itu juga sebabnya kami selalu membuat skenario-skenario investasi untuk menghadapi ketidak pastian dari masa depan jadi bukan memberikan sesuatu yang berubah-rubah. Bagi kami jika syaratnya tidak terpenuhi maka dia akan gagal dan kami akan siap untuk berpindah ke skenario yang lainnya.

Nilai modal per lembar yang meningkat (bertambahnya modal usaha) dan penurunan harga yang terjadi membuat ratio PBV mengalami penurunan (menuju harga murah).

itulah data-data performa usaha META yang kami anggap ada potensi bagus yang tersimpan pada perusahaan ini, tinggal ditunggu bagaimana perkembangan selanjutnya. Kami pribadi saat ini juga telah menempatkan posisi beli pada saham META ini pada harga 171 meskipun teknikal analisis META ini belum membuat kami puas. Action beli ini kami ambil dengan kepercayaan bahwa grup rajawali tidak akan menjual murah bisnisnya dengan PE dibawah 20x karna kami percaya pada grup ini tapi demi menjaga keamanan resiko portfolio maka dana yang kami tempatkan pada saham ini masih dalam kategori kecil baru berkisar 5% dari dana portofolio kami.
Semoga kedepannya META mampu memberikan kontribusi yang bagus pada portfolio kami, Jika bagus maka kami akan melakukan pembelian lanjutan (menambah barang) secara bertahap dan jika gagal maka kami tinggal melakukan penjualan pada saham META yang kami miliki saat ini meskipun dalam keadaan rugi.

Jumat, 28 Agustus 2015

Global Tension 1

Menyambung postingan sebelumnya yang berjudul Pasar Obligasi Akan Di Buru Investor dan Skenario 3 tahun atau 5 tahun ke depan (tinggal klik saja untuk membaca link postingan sebelumnya).

Seluruh gambar diambil dari Index Mundi dan sudah dirubah kedalam mata uang Rupiah

Kebutuhan Pokok Export Oriented
CPO


Daging Ayam

Ikan Salmon (mewakili harga ikan)

Copra

Pisang

Kopi Arabica

Kopi Robusta

Teh

Batu Bara Thermal

 Biji Besi

Gas Alam Mentah

Minyak Mentah


Kebutuhan Pokok Import Oriented

Bensin

Beras

Daging Sapi

Kacang Kedelai

Minyak Kedelai

Maizena

Jeruk

Gula

Propane (LPG)


Kebutuhan Sekunder Export Oriented
Karet

Pulp

Triplek

Kebutuhan Sekunder Import Oriented

Kapas

Wool

Sebagai Penjaga Nilai, yaitu emas
EMAS


st. Louis Adjusted Monetary Base USA 1917 - 1940. Source

st. Louis Adjusted Monetary Base USA 1917 - 2015. Source

Pengertian dari basis moneter (monetary base) : basis moneter (disebut juga uang basis, basis uang, high-powered money, uang cadangan, ataunarrow money) di sebuah negara didefinisikan sebagai porsi cadangan bank komersial yang tercatat di bank sentralditambah total mata uang yang beredar di masyarakat (termasuk uang brankas, mata uang yang secara fisik disimpan dibrankas bank).
Basis moneter tidak sama dengan persediaan uang yang terdiri dari total mata uang yang beredar di masyarakat ditambah deposito non-bank di bank komersial.
Basis moneter dan kebijakan moneter biasanya dikendalikan oleh institusi nasional yang sama, yaitu kementerian keuangan atau bank sentral. Kedua institusi ini mengubah basis moneter melalui transaksi pasar terbuka, yaitu membeli dan menjual obligasi pemerintah. Mereka juga biasanya mampu memengaruhi aktivitas perbankan dengan memanipulasi suku bunga dan mengatur persyaratan cadangan (seberapa banyak uang yang harus dipegang bank alih-alih dipinjamkan ke nasabah).

Basis moneter (M0) disebut high-powered karena kenaikannya akan ikut menaikkan suplai deposito permintaan melalui pinjaman bank. Rasio ini disebut pengganda uang (money multiplier).


Pergerakan market